Allah memanggil ahlul kitab dengan panggilan: Ya Banii Israaiil.. Wahai Anak-anak israaiil, bayangkan bila antum dipanggil dengan panggilan lembut seperti itu, sama dengan panggilan: wahai anak bangsawan. Bagaimana rasanya?
Ini metode dakwah yg diajarkan Al Qur’an yg penuh adab dan kelembutan. Walaupun thd kaum Yahudi yg amat ngeyel dan memusuhi dakwah.
***
Ibrahim bin Adham berkata: “Belum jujur kepada Allah orang yang masih suka syuhrah (kemasyhuran)”. Imam AdzAdzahabi berkata mengomentari:
Tanda orang yang ikhlas yang terkadang masih suka syuhrah namun tidak merasakannya yaitu apabila di ingatkan kesalahannya ia tidak merasa panas hatinya tidak juga berusaha mengelak, akan tetapi ia mengakui kesalahannya dan berkata: “Semoga Allah merahmati orang mengingatkan kesalahanku”.
Ia tidak merasa bangga dengan dirinya, dan penyakit kronis adalah orang yang ujub dan tidak merasa punya aib bahkan merasa dirinya baik terus. (Siyar a’laam nubalaa 7/393).
Coba intopeksi diri kita, bila kita diingatkan kesalahan diri kita, apakah hati kita merasa panas?? Bila ada perasaan demikian, maka itu tanda ujub masih ada di hati kita. Itu tanda keikhlasan telah berkurang di hati kita.
Tanya: Ust “terkadang masih suka syuhrah” apakah suka syuhrah msh dibolehkan atau tidak boleh sama sekali?
Jawab: Suka syuhrah itu tabiat manusia, setiap manusia pasti ada keinginan dirinya terkenal dan dikenal orang
Tanya: Stadz, apa ini berlaku utk urusan dunia juga?
Jawab: Iya termasuk
Tanya: Na’am tadz jd dimaklumi ya. Yg ke2 jika diingatkan dg cara yg tdk hikmah dan panas hati kita termasuk ujub?
Jawab: Kalau caranya tidak baik Imam Syafii pun tidak mau terima
Beliau bersya’ir:
Nasehati aku ketika sendirian
Jangan nasehati di depan khalayak
Karena nasehat di depan khalayak
Sama dengan membuka aib
Jika kamu tetap melakukannya
Jangan salahkan jika aku tidak menerima nasehatmu